Jumat, 25 Maret 2011

NASIB TKW

Asalamu alaikum warohmatullah wabarokatu
teman -temanku semua yg dirahmati "allah s.w.t",salawat serta salam untuk junjungan kita
nabi Muhammad s.a.w dan kluarganya serta para sahabatnya.
saya akan bercerita tentang pengalaman saya yang kudapat didalam hidupku tentang teman-teman kita yang menjadi tenaga kerja di luar negri (TKW),baiklah kita mulai saja,
Ada 3 macam faktor yang menjadi penyebab teman-teman kita yang menjadi TKW pergi merantau di luar negri ,ini yang aku lihat & yang aku dengar sendiri yaitu:
1 karna lemahnya perekonomian kluarga negara kita
2 karna putus asa atau kecewa dalam hidup,misalnya kecewa karna putus cinta,kecewa
karna gagalnya dalam usaha kita,kecewa karna rumah tangga yang berantakan
3 karna ingin hidup yang lebih baik atau mencari pengalaman dalam hidup untuk masa
depan
ke 3 faktor itulah yang mendorong para TKW pergi ke luar negri,ceritaku ini yang khususnya dinegri saudi ini,mereka pada datang berkunjung padaku & cerita tentang pengalaman mereka yang di alaminya dari awal sampai saat ini mereka kerja disini,tidak sedikit dari mereka yang mengatakan kalau negri saudi ini adalah cermin kehidupan kita di negri indonesia atau kampung halaman kita,dan tidak sedikit dari mereka yang mengalami nasib tidak beruntung misanya dapat majikan yang tidak baik sampai kena siksa dari majikan mereka ,atau yang kerja tanpa menerima uang gaji sampai 1 tahun lamanya,mereka tidak bisa menggugat atau mengadu kepihak PT atau pemerintah karna pihak PT atau pemerintah tidak perduli pada mereka karna kena suap atau sogokan dari majikan mereka,sungguh sangat sedih sekali aku mendengarnya & melihatnya.
Baiklah teman-teman kita kembali ke ceritanya,kata mereka "jika kita datang kenegri saudi ini seorang ibu rumah tangga,dia akan mendapat perlakuan yang sama dengan apa yang dilakukan atau diperbuat suami mereka,misalkan suami mereka itu tidak baik tingkah laku atau perbuatannya pada sang istri,disini pun akan sama pula mendapat majikan yang tidak baik perlakuan & tindak tanduknya pada sang istri itu,jika yang datang itu seorang yang masih gadis statusnya ,dia akan menerima tindak tanduk atau perbuatan orang tua mereka pada mereka,misalnya kedua orang tua mereka tidak baik pada mereka disinipun sama mendapat majikan yang sama persis dengan apa yang dilakukan orang tua mereka".
padahal jika kita melihat atau menjalankan perintah agama dengan baik beriman pada "allah s.w.t"semua itu tidak akan terjadi seperti kata para kyai-kyai & ustad-ustad mengatakan iman adalah sebagai pokok yang sangat mendasar untuk meraih kebahagiaan dunia dan akherat, dalam al-Qur'an sudah jelas bahwa Kaum laki2 sebagai pembimbing/pemimpin bagi istrinya / keluarga , artinya berkewajiban memberi nafkah lahir maupun batin, nafkah lahir seperti memberi makan, memberi pakain, memberikan tempat tinggal dan sebagainya, Nafkah batin seperti memberikan nasehat2 yg baik terutama yag berkaitan dengan hak suami atau istri, mengajarkan tentang ibadah terhadap "Allah SWT", dan lain2.

Kaum wanita (istri) berkewajiban menuruti perintah suami yang tidak bertentangan dengan ketentuan hukum yang telah termaktub dalam Al-Qur'an dan Hadis, diantaranya suami memerintahkan, shalat, menjaga dan merawat anak dengan menyusuinya, melarang keluar rumah karena dihawatirkan terjadi fitnah agama, dan suami ingin menggauli kepada istri untuk dilayani sebagaimana layaknya suami istri dsb,
Hal tersebut diatas jika ditentang oleh istri, sama dengan tidak mematuhi kewajibannya ,

Jika mematuhi hal tersebut diatas insya Allah akan tergolong iman kepada perintah / ketentuan Allah yang di wahyukan melalui malaikat kepada rasul dan menerima qodrat sebagai wanita.
diantara hal yang dapat menjerumuskan wanita ke neraka seperti salah satu Hadis yg di riwayatkan Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda : Apabila seorang istri bermalam meninggalkan atau menjauhi tempat tidur suaminya maka malaikat akan melaknatinya sampai pagi. (Shahih Muslim )
Dari kata-kata para kyai itu,mereka bertanya manakah yang harus kita jalani,melaksanakan kata-kata dari para kyai kah?
meski ke 3 faktor itu mendorong mereka untuk memilih jalan itu,bisakah kita menjawab pertanyaan itu?
yang ta sepantasnya wanita jadi tulang punggung kluarga,inilah teman-teman yang menjadi pokok bahasan permasalahan kita,sementara jasa-jasa pengorbanan mereka itu terkadang di salah gunakan oleh kluarga mereka,ta sedikit dari mereka pulang dg tangan kosong atau istilahnya sia-sia tanpa bekas karna kluarga mereka lupa karna melihat uang besar lalu berpoya-poya dari hasil mereka itu tanpa memikirkan kesusahan para TKW itu,padahal pertama mereka pergi meninggalkan kampung halaman & kluarga tercinta dg tekad merobah nasib mencapai masa depan bersama yang lebih cerah & dengan modal yang dapat utang dari tetangga,rentenir,pengijon atau yang lainnya dengan perjanjian 3 bulan kerja trima gaji kirim tuk bayar utang itu,mereka lupa akan itu karna uang yang banyak jumlahnya,kluarga mereka itu istilahnya bagai kacang yang lupa akan kulitnya ,mereka cuma bisa menghitung hari kapan kiriman itu datang ,tanpa mau bersama-sama mendoa kan supaya yang bekerja itu diselamatkan & diringankan dari pekerjaannya ,dari cerita yang kulihat & yang kudengar itu ,saranku untuk pembaca ini ,jika ada kerabat saudara atau istri anda yang mau pergi jadi TKW ,berilah mereka izin restu & doa nya untuk keselamatan bersama,karna ta sedikit dari mereka yang kena siksa dari majikannya ,itu saja teman-teman cerita ku ini trimakasih smga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar